APAKAH PEMILIHAN METODE PENGUKURAN ZAKAT ENTITAS BERPOTENSI PADA PRAKTIK TAX AVOIDANCE? (Studi Kasus Pada Entitas Bank Syariah Indonesia Tahun 2021-2022)

Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung kembali zakat yang telah dibayarkan oleh entitas Bank Syariah Indonesia guna mengetahui implementasi pengukuran zakat entitas menurut Metode Aktiva Bersih, Metode Dana yang Diinvestasikan Bersih, dan Metode Saham yang dapat berpotensi pada tax avoidance.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data yang digunakan merupakan data sekunder dalam bentuk laporan keuangan periode 2021-2022, yang meliputi Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi, dan Laporan Perubahan Ekuitas. Angka yang diambil sesuai dengan kebutuhan peneliti seperti aktiva, investasi, laba ditahan, laba bersih, dan utang jangka panjang. Sumber data diperoleh dari website resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) www.ojk.go.id.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa rekalkulasi zakat BSI dengan menerapkan metode yang diterbitkan AAOIFI yaitu Metode Aktiva Bersih dan Metode Dana yang Diinvestasikan Bersih berpotensi melakukan praktik tax avoidance. Hasil perhitungan kembali dari Metode Aktiva Bersih dan Metode Dana yang Diinvestasikan Bersih memberikan nilai yang lebih besar, sedangkan metode yang diterbitkan BAZNAZ yaitu Metode Saham tidak berpotensi melakukan praktik tax avoidance, karena hasil perhitungan kembali memberikan nilai yang lebih kecil dari jumlah zakat yang dilaporkan entitas Bank Syariah Indonesia.