Analisis Kinerja Keuangan Bank Syariah Indonesia Sebelum dan Setelah Merger

Perkembangan ekonomi yang tidak menentu seperti saat ini menyebabkan persaingan yang semakin ketat dalam dunia usaha, tidak terkecuali pada dunia perbankan. Meningkatnya persaingan menuntut perbankan agar mampu mengembangkan strategi yang dapat memperbaiki kinerja serta mempertahankan eksistensinya. Salah satunya adalah dengan melakukan merger atau penggabungan usaha. Besarnya kontribusi sektor keuangan pada perekonomian membuat analisis dan efisiensi bank menjadi sangat penting.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh merger terhadap kinerja keuangan tiga bank Syariah (BRIS, BNIS dan BSM). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif komparatif, yaitu penelitian yang menggambarkan suatu keadaan tertentu dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari laporan keuangan ketiga bank Syariah sebelum merger (2019) dan BSI setelah merger (2021). Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio, quick ratio, cash ratio, debt ratio, debt to equity ratio, times interest earned, return on asset, return on equity, dan net profit margin.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan dari sembilan rasio yang diteliti enam rasio mengalami peningkatan yaitu quick ratio, debt to equity ratio, times interest earned, return on asset, return on equity, dan net profit margin sedangkan empat lainnya mengalami penurunan yaitu current ratio, cash ratio, dan debt ratio. Adapun saran bagi BSI perlu memperhatikan aspek penting dan dominan yang dapat meningkatkan kualitas aktiva dan pembiayaan perusahaan. Untuk penelitian berikutnya, agar menggunakan rasio-rasio keuangan lainnya sehingga didapatkan informasi yang lebih komprehensif serta periode pengamatan diperpanjang menjadi 4 sampai 5 tahun.